Padahal diketahui saat itu, korban ini sedang berada di dalam pondoknya.
Mendapati pondok korban yang sudah tertimbun material longsor, warga tersebut langsung melaporkan kejadian ke keluarga dan warga desa setempat.
Kemudian langsung diteruskan ke pihak kepolisian untuk segera dilakukan pencarian.
"Untuk korban telah ditemukan, dan jenazahnya sudah dibawa kerumah duka," terang Kapolsek.
BACA JUGA:Kemiskinan Ekstrem dan Ketahanan Pangan Menjadi Fokus Dana Desa 2024
Kejadian kedua terjadi di Sungai Sambat Kiri Kecamatan Maje juga pada hari Rabu,21 Februari Warga Desa Tanjung Betung Kecamatan Kaur Utara Witro Yuliansyah (25) juga dikabarkan meninggal dunia akibat terbawa arus saat hendak menyeberang sungai.
Sungai saat itu sedang meluap karena sehabis diguyur hujan yang deras.
Pencarian Witro ini juga berlangsung lama.
Karena tim gabungan yang melakukan pencarian cukup kesulitan dengan medan dan jarak tempuh untuk melakukan pencarian.
BACA JUGA:Apresiasi Pemira Unib Gunakan E-Voting, Dempo Minta Terapkan di Pilkada
Hingga akhirnya Minggu 25 Februari sekitar pukul 16.00 WIB tim gabungan yang melakukan telah mendapatkan titik terang pencarian. Korban ditemukan di bagian hilir sungai.
Hanya saja jasad korban masih terjebak, tersangkut di pohan yang berada di dalam lubuk Sungai Sambat Kiri.
Setelah ditemukan proses evakuasi korban juga memakan waktu yang cukup lama.
Karena posisi jenazah korban berada di bawah tebing bebatuan.
BACA JUGA:13 Kepala OPD Pemprov Bengkulu Rotasi dan Mutasi, Sekdaprov: Tidak Ada Istilah Salah Penempatan!
Ini mempersulit tim untuk membawa jenazah korban ke atas.