TAUSIAH: Ramadan, Lebaran dan Orientasi Akhirat
K.H. Mahir Mohamad Soleh, Lc--istimewa/rb
BACA JUGA:20 Desa di Kabupaten Rejang Lebong Belum Cairkan DD Tahap I
Manusia memang tempat salah dan lupa.
Sebagaimana Nabi Muhammad Saw sampaikan bahwa setiap manusia pasti terjatuh dalam berbuat kesalahan, maka sebaik-baik sang pendosa adalah yang bersegera memohon ampunan dan taubat kepada Allah SWT.
Tradisi mudik pada saat lebaran hari raya Idul Fitri menunjukkan kuatnya tradisi Muslim Indonesia untuk mengingatkan kembali ke asal usul.
Mengenang kembali hal yang telah dilaluinya.
BACA JUGA:Pejabat Pemkab Bengkulu Selatan Dilarang Pakai Mobnas Untuk Mudik
Mengingatkan jati dirinya akan peran orangtua dan keluarga besarnya yang menempa dan menjadikannya seperti sekarang.
Sebagaimana tradisi mudik yang setiap tahun dilaksanakan, maka kehidupan kita
di dunia ini sejatinya sebagai transit agar kita mengingatkan kembali asal usul kita yang sebenarnya untuk mengingat tujuan yang sesungguhnya yaitu kampung Akhirat.
Perbekalan dan amal kita selama hidup di dunia yang menentukan tujuan akhirnya kelak apakah di Surga ataukah Neraka. Ini poin terpenting kita dalam orientasi Akhirat.
Tanpa lelah untuk terus memohon kepada Allah SWT agar kita semua diberikan kesehatan, keberkahan, pertolongan dalam meniti jalan kebenaran dan istiqomah menegakkan ajaran dan nilai- nilai Islam di dalam kehidupan kita sehari-hari.
Nafas perjuangan kita masih teramat sangat panjang untuk menjadi manusia
terbaik dan bermanfaat bagi manusia, agama dan semesta.
Selamat hari raya Idul Fitri 1445 Hijriah.